author : Ra_Ice
cast :
-Kim Hye Rin
-Do Kyung Soo
-Oh Sehun
-Kim Jong In
other cast : Find it!
genre : Friendship, romance? maybe
“Ini Fanfiction pertama yang Jira buat. Disini, Jira buat Kyungsoo, Jongin, dan Sehun seumuran, jadi jangan heran atau bingung ya .. 😀 hihi .. ”
yasudah, gak usah banyak omong,langsung aja baca ya ..
Happy Reading~
—————————————————————————————————————————————————
HyeRin PoV
“Hyaaaaaaaa” Â seseorang mengagetkan ku membuat ku terkejut dan tersadar dari lamunan panjangku.
“hah … melamun lagi. Kau sedang ada masalah Rin-ah..??” lanjut Yura-temanku- yang tadi berteriak.
“a..aniyo.. nan gwaenchana .. Ra-ah .. ” jawabku sembari menggeleng-gelengkan kepala. ia mendengus.
“huhhh .. jangan berbohong, itukan kebiasaanmu, Ani, penyakitmu.. memangnya apa yang kau lamunkan, hah ?? ” tanyanya sekaligus mengejekku, ishh, dia ini.
“Tidak, aku tidak melamunkan apapun.. sekarang istirahat bukan? ayo kekantin ..” sergahku dan segera menariknya kekantin.
HyeRin PoV END
—————————————————————————————————————————————————
Author PoV
Hyerin dengan segera menarik tangan Yura agar berhenti untuk bertanya lebih lanjut mengenai acara ‘Melamun’nya. Hyerin memang suka melamun, itu sudah menjadi tradisinya sejak awal masuk SMA. Ia selalu melamunkan seseorang yang masih menyimpan ‘hati’nya dari setahun yang lalu, seseorang yang menjalin hubungan dengannya setahun yang lalu, seseorang yang memutuskan hubungan mereka tanpa sebab, dan seseorang yang masih ada dihatinya. Dihati kecilnya yang paling dalam.
“ah, disana ada meja kosong, kesana saja” ajak Yura kepada Hyerin yang sedang melamun ‘Lagi’. ia menengok kearah belakang-Hyerin- dan sedetik kemudian, “ishhh..” ia mendengus kesal. “jika ingin melamun, dikamarmu saja” sindir Yura yang merasa ‘sangat’ kesal dan langsung mendapatkan ekspresi terkejutnya Hyerin.
“ahh.. Mian.. ayo” Hyerin lagi-lagi menarik Yura.
selama makan, mereka berdua tidak henti hentinya bercengkrama. tiba-tiba, Hyerin berhenti berbicara dan sedikit membuat Yura mengernyit(?).
“Haha.. iya, itu bagian buku yang paling aku suka, oh iya, kau sudah mem … ” Hyerin menghentikan kalimatnya saat pandangannya menangkap manik mata seseorang yang sangat ia kenal. seseorang yang masih diam dihati kecilnya. ekspresi yang semula ceria, sekarang terlihat datar. seseorang yang ia lihat hanya memandangnya tanpa senyum, bahkan ekspresinya sama, datar. setelah 5 detik, Hyerin segera mengalihkan pandangannya. Ia tidak mau, jika rasa rindu yang sudah lama ia pendam kembali muncul saat melihat manik mata itu. manik mata yang sudah memikat hatinya.
Hyerin menundukkan kepalanya, membuat Yura keheranan. Yura dengan segera melihat kearah yang tadi dilihat oleh Hyerin. Yura melihat seorang namja yang sedang menatap kearah mereka dengan tatapan datar. Yura yang memang sudah mengetahui isi hati seorang Hyerin yang notabene adalah sahabatnya langsung mengerti. Ia tahu namja itu, namja yang selalu diceritakan oleh Hyerin, namja yang selalu membuat Hyerin melamun. Namja itu sadar diperhatikan oleh Yura segera beranjak pergi.
“Kau..” desisnya.
Yura kembali menoleh pada Hyerin. Ia bisa melihat mata Hyerin yang mulai memerah, wajahnya juga. Ia yakin, sampai dikelas nanti, Hyerin akan menangis. Selalu seperti itu.
“ahh.. Rin-ah.. gwaenchana..??” merasa khawatir karena tingkah Hyerin sekarang, ia bertanya dengan hati-hati. Yang ditanya hanya menganggukan kepala sebagai jawaban. “Sebaiknya kita kekelas saja”
—————————————————————————————————————————————————
KRING ..!! KRING ..!! KRING ..!! Â (bel pulang)
mendengarnya, murid-murid segera merapihkan buku-buku dan bergegas pulang, tak terkecuali Hyerin dan Yura. Hyerin terlihat lesu semenjak insiden ‘tatap-menatap’ dengan namja tadi. setelah kembali kekelas, benar saja dugaan Yura, Hyerin menangis.
“Rin-ah .. kau pulang dengan siapa? appamu atau siapa?? menunggu dihalte bersama ya??” tanya Yura sembari merapihkan lokernya.
“ah.. aku dijemput Oppaku .. iya, kalau kau?” balas Hyerin bertanya.
“aku sendiri, karena sehabis ini, aku ingin ke perpustakaan kota untuk meminjam buku..” jelas Yura. dan hanya dibalas anggukan ole Hyerin.
“hari ini, kau piket bukan??” tanya Hyerin.
“ah.. iya, aku lupa, ahhh, eotteohke? aku bisa dimarahi Jung saengnim jika tidak piket. Yasudah aku piket sendiri saja, kau kehalte sendiri saja ya Rin” jelas Yura sedikit panik. Hyerin mendesah. Yura memang pelupa, pikirnya.
“Yasudah, aku duluan Ra-ah .. annyeong ..”
“Ne..”
—————————————————————————————————————————————————
ish .. sudah 10 menit.. dimana kau, Oppa.. lama sekali.. aish, kalau seperti ini, lebih baik aku ikut dengan Appa tadi, gerutu Hyerin dalam hati. sudah sejak 10 menit, Hyerin menunggu sang Oppa yang tidak kunjung datang menjemputnya. Halte sudah hampir sepi, hanya beberapa murid yang mungkin juga sedang menunggu jemputannya datang.
Seorang namja dengan tampan cool datang kehalte itu, membuat beberapa yeoja yang ada disitu berbisik-bisik dan berusaha mendekatinya. Hyerin yang mendengar orang-orang berbisik sedikit merasa terganggu. ia menoleh ke arah objek yang menjadi bahan bisik-berbisik itu, namja dikantin tadi.
Ia terdiam mematung, melihat namja yang ia lihat. tatapannya kembali beradu dengan namja itu. ia merindukannya, merindukan tatapan hangat namja itu. tapi yang ia lihat kini bukan tatapan hangat, melainkan dingin.
“Kyungsoo..” ucapnya lirih.
`TBC`
Mianhae kurang panjang..
untuk yang udah baca, dimohon untuk RCL nya yaw .. 🙂
kasih Jira kritik jika ada kekurangan atau pun kesalahan dalam penulisan, juga saran buat Jira … 🙂
Kamsa udah baca *bow*